Artikel Wisata Lokal

tradisi batagak kudo kudo

Mengenal Tradisi Batagak Kudo Kudo di Sumatera Barat

Gotong Royong menjadi salah satu identitas dari rakyat Indonesia sejak dulu hingga kini dan telah menjadi bagian dari budaya. Salah satu cerminan dari kearifan lokal ini masih dijalankan oleh warga Padang Pariaman, Sumatera Barat melalui tradisi Batagak Kudo Kudo. Ritual adat ini biasanya dilaksanakan saat akan melakukan pembangunan rumah tinggal atau fasilitas umum seperti masjid, jembatan, jalan dan lain sebagainya.

Asal – Usul Tradisi Batagak Kudo Kudo 

Diambil dari Bahasa Minang yang berarti menegakkan kuda-kuda, dalam pelaksanaannya upacara Batagak Kudo Kudo dimulai dari mufakat awal, mengundang, malam mambungkui, penyambutan tamu, laporan pembangunan, batagak kudo-kudo dan bajamba (makan bersama dalam suatu ruangan). 

Para warga yang diundang biasanya sudah menyiapkan hadiah untuk tuan rumah berupa material bangunan atau bahkan sejumlah uang. Lepas itu baru masuk pada tahapan mufakat awal alias musyawarah. Di sini tamu undangan akan membicarakan tata letak, ukuran, hingga waktu pengerjaan. Hasil dari musyawarah ini selanjutnya akan dilaporkan oleh penghulu suku 

Masuk dalam tahapan berikutnya adalah maelo kayu atau proses menyiapkan bahan bangunan seperti kayu. Pada waktu tertentu penebangan dan pemotongan kayu juga dilakukan secara bergotong royong. Setelah merendam batang kayu ke dalam lumpur, parit atau bahkan dioleskan solar yang bertujuan untuk membuat kayu awet dan tahan dari serangan rayap, dimulailah prosesi mancatak tiang tui atau mengolah bahan bangunan untuk langsung didirikan (batagak tiang) diikuti dengan penyusunan batu bata dan pembangunan lainnya atau biasa dikenal dengan sebutan kudo kudo.

Tahapan terakhir dari upacara Batagak Kudo Kudo  yang terakhir adalah menjamu para undangan sambil melaporkan hasil pembangunan dan dilanjutkan dengan berdoa bersama. Biasanya dalam sesi bertajuk bajamba ini tamu undangan akan disajikan beragam kuliner khas Padang Pariaman. Seperti gulai ayam, pangek ikan, samba campua-campua, gulai cubadak, dan banyak lagi.

Selain beberapa hal yang disiapkan di atas, ada beberapa perlengkapan yang wajib ada ketika upacara batagak kudo kudo. Yaitu pisang lidi satu tandan, carano atau tempat sirih, dua buah kelapa bertunas, daun kelapa muda yang dijalin, payung, serta memakai baju adat. Keberadaan benda-benda ini memiliki filosofinya masing-masing. Seperti penggunaan baju adat diharapkan pemilik bisa selalu menjalankan dan paham dengan adat istiadat. Begitupun dengan pisang lidi satu tandan yang merupakan simbol persatuan. 

Artikel Terkait