Artikel Wisata Lokal

upacara begawi

Mengenal Begawi Tradisi Upacara Adat Budaya Lampung

Banyaknya warga transmigran dari luar wilayah Lampung, tidak membuat tradisi atau budaya asli Lampung pudar. Hingga kini di daerah Lampung ada satu tradisi yang masih dilestarikan oleh orang kaya atau keturunan Raja.

Asal Mula Upacara Adat Begawi

Tradisi ini dikenal dengan Begawi secara bahasa memiliki arti ‘membuat gawi’ atau sebuah pekerjaan. Tradisi ini masih dilaksanakan oleh kelompok masyarakat adat Lampung Pepadun dan Lampung Saibatin.

Upacara adat Begawi menjadi sarana komunikasi antar kelompok kerabat atau masyarakat akibat terjadinya perkawinan. Upacara ini bisa dilakukan di tempat mempelai pria atau wanita dengan beberapa tahapan.

Pasalnya untuk mendapatkan gelar adat tidak semudah membalikan telapak tangan. Dengan kata lain ada syarat dan tahapan yang harus dilalui, seperti menyembelih kerbau dalam jumlah tertentu dan memberikan mahar pada pihak perempuan dengan jumlah yang sudah ditentukan pihak perempuan.

Tujuan Upacara Begawi

Tujuan utama dari upacara begawi adalah untuk memberi gelar adat kepada seseorang. Upacara begawi terbagi menjadi memiliki dua tipe, pertama Lampung Pepadun yang mendiami wilayah tengah dan Lampung Saibatin yang mendiami daerah pesisir Lampung. 

Upacara adat besar yang disertai pemberian gelar atau juluk adok memang menjadi ciri khas dari adat Lampung Pepadun. Dalam adat Lampung Pepadun urutan gelar lain dari yang tertinggi adalah Suttan, Pengiran, Rajo, Ratu, dan Batin. 

Pada prosesnya upacara ini akan memakan waktu 7 hari dan 7 malam, tentunya tidak sedikit uang yang akan dikeluarkan selama upacara berlangsung. Terlebih ada 4 proses tahapan yang harus dilalui untuk sampai di tingkatan pernikahan dan mendapatkan gelar.

Jika masyarakat Lampung Saibatin hanya mengenal pemberian gelar adat berdasarkan garis keturunan. Dan orang yang berhak menerima gelar adat hanya laki-laki yang sudah menikah. Di Lampung Pepadun seorang perempuan dan orang yang belum menikah juga bisa mendapatkan gelar.

Melestarikan budaya dan mempertahankan ketentuan adat membuat Lampu memiliki potensi wisata berbasis budaya, pasalnya dalam gelaran tradisi gawi Anda bisa melihat atraksi seni (pencak silat), tari-tarian Lampung, iringan tabuhan musik tradisional Lampung, pakaian tradisional dan rumah sesat Lampung. 

Artikel Terkait