Tak terbilang jumlahnya budaya-budaya di Indonesia. Salah satu contoh budaya Indonesia adalah Meugang. Sejatinya, tradisi meugang adalah budaya Aceh sejak ratusan tahun lalu, tepatnya tahun 1907 saat Sultan Iskandar Muda memimpin kerajaan Aceh Darussalam. Meugang atau sebagian menyebutnya ma’meugang adalah sebuah tradisi makan daging pada saat sebelum memulai puasa Ramadhan, lebaran Idul Fitri dan lebaran Idul Adha.
Serba-Serbi Tradisi Meugang di Aceh
Tidak ada perayaan yang spesial dalam perayaan meugang, melainkan makan daging yang telah dimasak dengan berbagai macam olahan. Terbilang penting untuk dilestarikan karena tradisi meugang sesuai dengan syariat Islam.
Jika biasanya dalam keseharian masyarakat Aceh menikmati makanan hasil dari sungai dan laut. Tradisi meugang justru jadi kesempatan masyarakat Aceh menikmati daging sapi. Namun kini banyak juga dari masyarakat yang menambahkan menu dengan olahan daging kambing, kerbau, ayam dan bebek.
Dalam mendukung peternak lokal masyarakat Aceh lebih memilih sapi lokal dari pada impor karena harga yang lebih murah. Dengan permintaan yang tinggi jelang tradisi meugang harga sapi lokal beranjak naik 2 kali lipat dari harga normal.
Olahan sapi dibuat sesuai khas daerah masing masing, seperti hanya di perkotaan dengan banyaknya masyarakat pendatang mereka lebih memilih menu dari daerah mereka.
Sementara masyarakat asli Aceh yang berada di Pidie, Bireuen, Aceh Utara lebih memilih untuk menu kari dan sop daging. Di Aceh besar daging sapi diolah menjadi daging asam keueng, sie reuboh (daging dimasak dengan cuka), rendang dan sop daging. Dan di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan olahan daging meugang biasanya dibuat gulai merah dengan ciri khas menyerupai masakan Padang, Sumatera Barat.
Tradisi meugang yang masih lestari hingga kini dianggap penting karena bisa mempererat persaudaraan. Tidak jarang jelang hari perayaan tradisi meugang anak dan sanak saudara yang merantau atau telah berkeluarga dan tinggal di tempat yang jauh, mereka akan pulang dan berkumpul di hari Meugang.