Artikel Wisata Lokal

sisingaan

Mengenal Sisingaan, Kesenian Khas Jawa Barat yang Melegenda

Jika saat ini Sisingaan sering dijumpai dalam acara khitanan di wilayah Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Subang dengan tujuan sebagai hiburan masyarakat ternyata di masa lalu tradisi ini menjadi simbol perlawanan masyarakat kepada para penjajah.

Asal Usul Tradisi Sisingaan 

Terlahirnya Sisingaan berasal dari Subang, Jawa Barat di abad 19 mendapat tekanan di berbagai sektor seperti politik, sosial, budaya hingga ekonomi. Terlebih lagi saat itu perkebunan rakyat  yang dikuasai oleh Belanda dan Inggris. Lambang dari negara Inggris yang berupa singa (three lion) menjadi sasaran olok-olok dari masyarakat Subang yang melakukan perlawanan melalui tradisi Sisingaan. 

Saat itu bentuk singa di Sisingaan belum sesempurna sekarang. Terbuat dari kayu pohon randu serta untaian rambut yang terbuat dari bunga atau daun kaso, serta anyaman bambu yang membentuk Sisingaan dibalut oleh karung goni. Sebagai luapan dari ekspresi kebencian terhadap simbol negara inggris, para penunggang Sisingaan melakukan penjambakan rambut yang ada di kepala singa. 

Jadi Simbol Perlawanan, Sisingaan Kian Akrab di Masyarakat Jawa Barat 

Kesenian Sisingaan kini telah berubah menjadi sarana hiburan rakyat yang kerap dipentaskan saat digelarnya tradisi khitanan. Anak-anak yang akan khitan akan diarak keliling desa dengan diiringi lantunan tembang dari kesenian Ketuk Tilu atau Doger 8 dengan alat musik Waditra. Terdapat 8 orang yang akan menggotong dua buah boneka singa yang dinaiki oleh anak-anak yang akan disunat serta satu orang jajangkungan. 

Kesenian ini tentunya bisa dijumpai di masa libur sekolah, saat dimana biasanya khitanan dilangsungkan.

Artikel Terkait