Banyak cara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada sang pencipta, terlebih Indonesia memiliki keragaman kepercayaan dan budaya.
Bentuk pelestarian budaya Indonesia yang masih diterapkan oleh Suku Baduy adalah saat Kawalu. Masyarakat Baduy mengungkapkan rasa terima kasih terhadap Sang Hyang Karesa atas keberhasilan panen padi yang telah didapatkan oleh seluruh masyarakat Kanekes, mereka kerap menggelar upacara kawalu.
Bulan suci Kawalu ini diselenggarakan selama 3 bulan berturut-turut pada penanggalan Baduy lebih dikenal dengan bulan Kasa, bulan Karo dan bulan Katilu setiap tahunnya. Sementara pada tanggal nasional Kasa (23 Juni – 2 Agustus), Karo (3 Agustus – 25 Agustus), Katilu (26 Agustus – 18 September).
Disaat bulan Kawalu warga Baduy akan menutup diri dari kunjungan warga luar, pasalnya warga Baduy luar dan dalam akan melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai kepercayaan mereka salah satunya dengan cara puasa.
Usai 3 bulan tradisi kawalu tibalah gelaran upacara ‘ngalaksa’ yang berpusat di kediaman rumah Dangka atau pemuka adat. Karena nantinya di upacara ngalaksa akan dilakukan penghitungan jiwa masyarakat Baduy atau kita kenal sebagai sensus penduduk. Cara yang mereka lakukan dengan menyerahkan ikatan tangkai padi sesuai jumlah anggota keluarganya kepada pemuka adat.
Asal Mula Upacara Ngalaksa
Upacara ngalaksa adalah upacara lanjutan pasca ritual Kawalu atau ngawalu selesai. Bentuk ritual kegiatan upacara ini biasanya diisi dengan kegiatan atau upacara membuat laksa, yakni sejenis makanan adat semacam mie tetapi lebih lebar, atau seperti kwetiau yang terbuat dari tepung beras.
Proses barter antara beras dan makanan jadi (laksa) akan terjadi di rumah ketua adat. Yang mana warga baduy akan memberikan ikatan padi kepada ketua adat dan nantinya pemberi akan mendapatkan makanan laksa. Begitu pun dengan warga di luar Baduy yang memberikan beras akan mendapatkan bingkisan (ngalaksa).
Tabuhan kentongan lesung sebagai tanda berakhirnya perayaan ngelaksa selesai yaitu pukul 16.00 WIB. Tradisi kawalu tentunya tidak bisa kalian ikuti namun ketika ingin merasakan upacara ngalaksa Anda harus datang di waktu yang tepat. Selain itu ada cara dan aturan yang harus kalian ikuti.